(Selamat Bersenang-senang di Pesta Olah Raga Asia ke XVIII) Dukung Bersama Asian Games 2018

56 tahun lalu, tepatnya pada 24 Agustus 1962 Indonesia pernah terpilih sebagai tuan rumah Asian Games ke IV.  Kompetisi olah raga empat ta...

56 tahun lalu, tepatnya pada 24 Agustus 1962 Indonesia pernah terpilih sebagai tuan rumah Asian Games ke IV.  Kompetisi olah raga empat tahunan tersebut dihelat di Jakarta. Diikuti oleh 1460 atlet dari 17 negara, kala itu Indonesia yang dipimpin Presiden Soekarno segera ‘menyulap’ Jakarta menjadi lokasi megah dan prestisius, yang memang layak diperuntukkan menggelar hajatan besar. Tak tanggung-tanggung, sejumlah dana digelontorkan demi pembangunan infrasktuktur, sarana olah raga, stasiun televisi, hingga monumen selamat datang untuk menyambut tamu dan rombongan. Dengan tujuan, keberadaan Indonesia diakui di mata dunia. Terang saja usaha tersebut mengundang decak kagum negara peserta tatkala menyaksikan fasilitas olah raga raksasa (kelak dinamai Gelora Bung Karno) berdiri dengan gagahnya, di tengah wajah negara yang baru merdeka.

Namun hal membanggakan tersebut tak hanya terfokus pada pembangunan sarana dan infrastruktur, sebab pemerintah juga memperhatikan kualitas dan kesiapan para atlet berlaga di sepanjang event. Terbukti, hasil pertandingan yang memakan waktu kurang lebih satu bulan berhasil mengantarkan Indonesia menyabet peringkat ke-2 atau runner up setelah Jepang dengan total perolehan 77 medali yang terdiri dari 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu.

Sementara itu 17 Juli 2018 genderang Asian Games ke XVIII telah ditabuh. Obor api telah diestafetkan dari Stadion Nasional Dhyan Chand, New Delhi (tuan rumah Asian Games pertama) sebagai sinyal bahwa Pesta Olah Raga Asia resmi dimulai. Itu berarti Indonesia akan kembali mengulang sejarah sebagai tuan rumah. 

#DukungBesama #AsianGamesKita #AsianGames2018
Tentunya dengan bangga Indonesia menyambut momen ini dan bergegas menyusun strategi untuk mempersiapkan diri. Salah satunya bisa dilihat dari keseriusan Indonesia dalam merancang logo dan maskot Asian Games. Dari ‘Drawa’ yang sempat menjadi kontroversi hingga kemudian lahirlah Bhin Bhin (burung cenderawasih yang mengenakan rompi bermotif tradisional Asmat dari Papua sekaligus melambangkan strategi), Atung (rusa bawean yang mengenakan sarung batik parang dan melambangkan kecepatan), dan Kaka (badak bercula satu yang mengenakan motif bunga dari songket palembang yang melambangkan kekuatan), tiga hewan yang merupakan cerminan keberagaman Indonesia sekaligus representasi #EnergiAsia
Maskot resmi Asian Games 2018, sebagai representasi semangat dan energi Asia
Akan tetapi sepanjang keikut sertaan Indonesia dalam Asian Games pertama (1951) hingga 2014, hasil terbaik hanya mampu diperoleh di tahun 1962. Setelahnya, Indonesia berada di fase gelap dalam perjalanannya di kancah olah raga. Kondisi tersebut nyaris menenggelamkan nama Indonesia sebagai jawara Asia.

Meraih gelar juara memang tak mudah terlebih lagi mempertahankannya. Namun kekalahan demi kekalahan semestinya memberikan banyak pelajaran. Perjalanan menjadi pemenang memang tak selalu berjalan mulus, namun pengalaman dalam berkompetisi sebaiknya menjadi pemicu tekad dan nyali.

Indonesia wajib berbenah. Saatnya bangkit, mengatur strategi dan mulai menghitung langkah. Di mulai dari persiapan dalam menyongsong perhelatan hingga memberikan pelayanan dan menaruh kepedulian terhadap nasib para atlit. Jangan sampai peristiwa menyedihkan terulang lagi, seperti yang dialami Lalu Zohri kala mengikuti kejuaraan lari 100 meter di Finlandia, tatkala negara tak tampak kehadirannya. Begitupun,  Indonesia tak perlu frustasi jika nanti sang atlit belum berhasil memboyong medali.

Para atlet merupakan pehlawan yang harus kita #dukungbersama. Tanpa memandang cabang olah raganya, tanpa berpihak pada etnis dan daerah mana atlet berasal, tanpa melihat agama dan warna kulitnya. Sebab ini adalah #AseanGamesKita.

Hendaknya sebagai bangsa kita tak boleh menyi-nyiakan momen perhelatan ini. Meski raga tak mampu menjejak Palembang, Bandung, Jakarta, akan tetapi doa,  jiwa dan semangat kita harus turut serta. Jika sebelumnya kita hanya mampu berparodi alay di berbagai platform sosial media, kini saatnya gunakan ide dan kreativitas, demi tercapainya kegemilangan Asian Games ke-18.

Di samping itu para atlet harus lebih giat berlatih, bermain lebih bagus, bekerja lebih keras, fokus dan disiplin. Kekalahan beruntun memang menguarkan aroma pesimis dan kekecewaan, akan tetapi memutuskan berhenti dan tak melakukan apa-apa justru semakin memperunyam keadaan.

Teruslah berjalan, tepis rasa takut dan gamang. Hadapi segala tantangan, tegarlah di medan laga, dan berani mempertaruhkan segala. Mengutip Sutan Shahrir, ‘hidup yang tak dipertaruhkan tak akan dimenangkan’. Kuatkan tekad, kejar cita-cita demi tercapainya Indonesia hebat, Indonesia yang berjaya.

Di akhir tulisan ini, seyogyanya saya tak hendak memberi ucapan yang dapat membebani pikiran dan mental kawan-kawan. Karena saya sangat memahami semangat dan tekad kawan-kawan untuk membanggakan negeri agar tak sekedar gagah di atas slogan. Saya menyadari pula bahwa para atlit sudah berusaha dan berlatih dari hari ke hari untuk berlaga pada event ini, tentu tujuan untuk meraih gelar sebagai ‘pemenang’ sangat memeras pikiran.

Maka dari itu saya hanya ingin mengatakan: Selamat ‘bersenang-senang’ di Pesta Olah Raga Asia ke XVIII.

COMMENTS

Name

asian games 2018 , 1 , asiangameskita , 1 , ayah , 1 , ayam geprek , 1 , ayam geprek kota medan , 1 , BPOM , 1 , cerpen , 1 , energiasia , 1 , event , 4 , Headline , 25 , I am geprek bensu , 1 , kateter , 1 , KISAH , 14 , perspektif , 33 , prostat , 1 , review , 3 , sakit , 1 ,
ltr
item
Perspektif: (Selamat Bersenang-senang di Pesta Olah Raga Asia ke XVIII) Dukung Bersama Asian Games 2018
(Selamat Bersenang-senang di Pesta Olah Raga Asia ke XVIII) Dukung Bersama Asian Games 2018
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4smIKonTZ3dza2ROE37riuZCv7jEEMlOq8nRrI7CgLSvwXsW5s4mtcx_-9_CCz7OHupyKi9ICRAFjaha3-SiUyPGPZ3mTvCPuCmgwKzWh3a7t-AmjE-4Nv8aQzP1thQYDEnXy-Azcfpg/s1600/asian+games+2018.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4smIKonTZ3dza2ROE37riuZCv7jEEMlOq8nRrI7CgLSvwXsW5s4mtcx_-9_CCz7OHupyKi9ICRAFjaha3-SiUyPGPZ3mTvCPuCmgwKzWh3a7t-AmjE-4Nv8aQzP1thQYDEnXy-Azcfpg/s72-c/asian+games+2018.jpg
Perspektif
https://dinnafnorris.blogspot.com/2018/07/selamat-bersenang-senang-di-pesta-olah.html
https://dinnafnorris.blogspot.com/
https://dinnafnorris.blogspot.com/
https://dinnafnorris.blogspot.com/2018/07/selamat-bersenang-senang-di-pesta-olah.html
true
2888535187332573494
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy